Text
Pakusarakan Kuring: Eksperimentasi Ritme Pilemburan Melalui Wacana Alih Wahana
Penciptaan Pakusarakan Kuring (tanah air) bertujuan untuk menjawab tantangan perkembangan seni Karawitan dengan melakukan penelitian dan eksperimen seni budaya terhadap irama yang dihasilkan oleh suara Pilemburan (desa). Bunyi Pilemburan memiliki keunikan dan sangat erat kaitannya dengan aktivitas sosial budaya masyarakat pedesaan. Suara tersebut bisa saja berasal dari mainan anak-anak, pertukangan, atau bahkan peralatan pertanian. Eksperimen ritme didasarkan pada pertimbangan bahwa meskipun Karawitan sebagai seni tradisional memiliki aturan yang ketat yang disebut pakem, waditra (alat musik Karawitan) sebenarnya dapat dimainkan secara bebas di luar pakem. Kondisi ini mendorong tumbuhnya kelompok musik atau band yang merakit alat musik dengan waditra. Namun, alih-alih menjadi instrumen utama, waditra digunakan sebagai instrumen pengisi. Pakusarakan Kuring menggunakan hasil penelitian seni budaya desa sebagai pertimbangan penataan dalam penciptaan, terutama dalam hal pola pembagian waktu dan nilai budaya.
Tidak tersedia versi lain