Text
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Prof. Dr. Poniin, M.Hum: Penciptaan Seni Berbasis Potensi Lokal Sebagai Penguat Eksistensi Artistik Kenusantaraan Era Global--Studi Kasus Penciptaan Seni Kriya
Masyarakat pelaku seni kriya kekinian telah menunjukkan profesionalnya, baik proses berkreasinya maupun pengelolaan/ manajemen artistiknya. Sehingga seni kriya tidak lagi untuk kepentingan komunitasnya saja (Ponimin, 2017). Kriya juga dikerjakan oleh individuindividu maupun kelompok dengan mengaplikasikan perkembangan teknologi sesuai tema garapan sesuai zamannya. Misalnya dalam proses kreasi yakni dengan perumusan konsep kreatif, ketrampilan tinggi, serta kualitas hasil kerja, sistem manajemen, dan perencanaan prosedur kerja yang sistematik pula. Hal ini dapat dicontohkan dari hasil karya seni kriya dari berbagai etnik maupun kriya yang dihasilkan oleh individu-individu dalam garapan seni kriya bersifat ekspresi artistik individual (Sachari, & Widodo, 2015). Konsep dan kemahiran teknis itu mendorong munculnya berbagai jenis produk, seperti karya-karya berbahan batu, tanah liat, kayu, rotan, serat, tekstil, atau benda-benda alam yang lainnya, dan juga dikolaborasikan menjadi kriya seni (seni kriya sebagai ekspresi pribadi seniman) (Guntur, 2016). Pada tuntutan era kini eksistensinya didukung pula adanya penguatan bangunan jejaring sosial yang harus dikuasai pelaku kriya. Pada aspek tersebut pentingnya pelaku kreatif seni kriya terhadap penguasaan media digital dalam olah kreatif kriya dan menguatkan jejaring sosial. Hal tersebut harus menjadi bagian proses Penciptaan Seni Berbasis Potensi Lokal Sebagai Penguat Eksistensi Artistike Kennsantaruan Ers Global.
Tidak tersedia versi lain