Text
Social Media Marketing “Funkot” (Studi Kasus Kelompok Musik Prontaxan)
Prontaxan merupakan sebuah produk budaya subculture yang menggunakan social media marketing sebagai cara untuk memperkenalkan musik mereka ditengah berkembangnya musik pop dan indie di Indonesia. Sebagai kelompok musik yang membawakan musik yang terkesan norak dan pinggiran Prontaxan berhasil merubah pikiran masyarakat mengenai Funkot melalui konten-konten yang diunggah di media sosial. Melalui teori social media marketing dan subculture, penelitian ini mengkaji bagaimana social media marketing yang digunakan Prontaxan serta sejauh mana media sosial berimplikasi terhadap keberadaan Prontaxan sebagai subculture dalam kebudayaan yang dinamis. Pendekatan penelitian kualitatif dengan metode etnografi digunakan untuk dapat mengkaji pergerakan Prontaxan dalam social media marketing sebagai produk subculture. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa Prontaxan mampu memanfaatkan media sosial sebagai tempat promosi mereka dengan memberikan konten yang menghibur namun dekat dengan kehidupan pinggir kota. Serta membuktikan kekuatan media sosial dalam budaya subculture juga berguna untuk memperkenalkan nilai dan ideologi musik Funkot hingga membawa Prontaxan menjadi salah satu kelompok musik yang dapat memperkenalkan Funkot hingga benua Amerika dan Eropa. Kata Kunci: funkot, prontaxan, subculture, social media marketing
Tidak tersedia versi lain