Tugas Akhir
Unsur Mise-En-Scene Untuk Mengusik Orientasi Dunia Nyata Penonton Dalam Film Horor
Mise-en-scene, yang dalam definisi sederhananya adalah segala hal yang diletakkan di depan kamera dan akan terlihat di layar film, berperan sangat besar dalam membuat sebuah film mencapai tujuannya. Dalam film horor, unsur mise-en-scene membantu dalam membangun rasa takut penonton. Penciptaan karya ini secara spesifik mengulas unsur mise-en-scene yang mengerucut pada elemen set, properti, kostum dan make up dalam film horor yang diberi judul, Atelier. Adapun unsur set, properti, kostum, dan make up yang diangkat adalah yang berakar pada kebudayaan Jawa dan Yogyakarta. Penciptaan karya film Atelier ini dirancang untuk membangun rasa takut atau kengerian penonton dengan menampilkan serangkaian gambar realitas di luar orientasi penonton terhadap dunia nyata. Film Atelier menghadirkan unsur mise-en- scene yang familiar namun disajikan secara tidak familiar diterapkan dengan gagasan unimaginably ghastly yang dijelaskan oleh Brigid Cherry. Dalam pengembangannya, film Atelier menghadirkan konstruksi visual yang khas lokal dengan memanfaatkan kekuatan budaya Jawa pada umumnya dan Yogyakarta pada khususnya, juga meningkatkan keyakinan bahwa potensi kebudayaan lokal bagi perkembangan perfilman di Indonesia masih lebih besar daripada apa yang sudah muncul selama ini.
Tidak tersedia versi lain