Tugas Akhir
Menggambarkan detail senjata Bugis menggunakan close up dan animasi 3D untuk film fiksi pedagogi
Di Kabupaten bone terdapat senjata tradisional yang bernama Kawali dan Arajang. Kepemilikan Kawali kian berkurang sehingga generasi selanjutnya tidak familiar lagi. Dari 10 keluarga, hanya 2 keluarga yang masih memiliki Kawali. Akan tetapi pengetahuannya sangat minim. Sedangkan pada Arajang, sulitnya akses untuk melihatnya. Karena museum yang selalu dikunci karena alasan spiritual. Minimnya informasi berupa buku, atau situs resmi Kabupaten Bone. Melihat data yang ada di atas, dari permasalahan semakin langkanya Badik, berkurangnya pengetahuan dan sumber informasi mengenai senjata tradisional Bone, kesulitan masuk serta keterbatasan waktu pembukaan Museum Arajang’E, saya mengambil sebuah kesimpulan bahwa perlu penciptaan film pedagogi mengenai Badik dan Arajang Arung Palakka dengan pendekatan film fiksi kepada anak-anak, mengandalkan animasi 3d dan teknik close up untuk menggambarkan detail senjata-senjata ini, untuk membuat mereka tergugah dan tertarik. Tawaran risetnya berfokus pada teknik animasi 3d dan close up untuk mengarahkan penonton kepada detail senjata tradisional Badik dan objek pusaka peninggalan raja berupa tombak, keris, dan parang. Teknik animasi dipilih untuk menggantikan gambar-gambar yang tidak bisa diperoleh dengan metode pembuatan film konvensional, dan teknik close up digunakan untuk memperlihatkan detail dan keindahan objek senjata-senjata ini. Metode yang digunakan untuk penciptaan film ini adalah mix method (metode kualitatif dan kuantitatif) dengan mengikuti Standard Operating Procedure (SOP) yang terdiri dari Development (Pengembangan), Pre production (Pra-Produksi), Production (Produksi), dan Post Production (Pasca Produksi). Hasil dari penciptaan ini berupa film yang berjudul Kawali X arajang dengan durasi 9 menit 45 detik. Film ini bercerita tentang seorang kakek yang mengalihkan perhatian cucu-cucunya yang berisik bermain mainan plastik superhero Amerika, menjelaskan mengenai senjata tradisional Bugis dengan harapan cucu-cucunya akan lebih tertarik pada senjata tradisional. Hasil dari tawaran risetnya ada dua yaitu pertama, penggunaan animasi 3d pada film fiksi ini dapat memberikan berbagai solusi yang tidak dapat diperoleh dengan baik jika menggunakan perekaman secara konvensional atau perekaman secara langsung. Beberapa kemudahan yang diperoleh seperti pengaturan cahaya, pergerakan kamera dan pergerakan objek yang fleksibel. Close up shot dalam sebuah film memberikan banyak tawaran estetika di dalamnya. Memperlihatkan detail objek, memberikan kesan misterius atau kerahasiaan, memberikan efek kedekatan, mengisolasi dan memfokuskan objek. Tawaran riset kedua memperlihatkan hasil bahwa film fiksi pedagogi memiliki manfaat yang besar bagi Pendidikan anak.
Tidak tersedia versi lain