Tugas Akhir
Batu Hidup Bergema Menjinakkan Infinitas
Penciptaan ini berawal dari keterpesonaan dan rasa cemas yang ditimbulkan terhadap karya Mark Justiniani. Karya tersebut menerapkan ilusi optik melalui refleksi cermin sehingga menciptakan ruang dengan kedalaman tak terbatas. Kedalaman ini berujung pada kekosongan sehingga menimbulkan horor vacui. Ruang infinity menjadi dasar penciptaan. Selanjutnya, pantulan di cermin menghasilkan serangkaian gambar seperti halnya deretan gambar animasi. Gambar animasi menyiratkan tentang gerak. Gerak sebagai konsep untuk menghidupkan objek yang direpresentasikan dalam ruang infinity. Ketika sebuah benda bergerak, dia menjadi hidup. Penjelajahan dengan peletakan cermin-cermin membentuk segi delapan sehingga menciptakan pantulan ruang-ruang yang lain. Ruang-ruang tersebut adalah ruang infinity yang berlapis-lapis. Penjelajahan yang kedua adalah menerapkan objek yang bergerak di dalam ruang infinty tersebut. Peletakkan objek bergerak ini menciptakan pantulan benda hidup di cermin. Pantulan objek tersebut mengisi setiap bilik-bilik ruang yang berlapis di cermin. Pantulan di cermin berupa ruang-ruang yang berlapis dengan kedalaman tiada batas merupakan dimensi yang lain. Dimensi ini disebut sebagai dimensi keempat. Sebuah dimensi yang dikenal pada mistisisme Timur. Dimensi ini memandang gerak dan waktu sebagai dua entitas yang tidak dapat dipisahkan
Tidak tersedia versi lain