Tugas Akhir
Korelasi preferensi musikal dengan orientasi model praise and worship pada remaja GKI Gejayan, Yogyakarta
Penelitian ini dilatarbelakangi dari fenomena kecenderungan anak remaja di GKI Gejayan, Yogyakarta, untuk beribadah di gereja karismatik yang menggunakan musik pop dalam ibadahnya. Padahal, GKI Gejayan sudah memiliki bentuk ibadah bernama ‘ibadah ekspresif’, di mana mereka juga menggunakan lagu-lagu pop di dalam ibadahnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara preferensi musik remaja dengan orientasi praise and worship di GKI Gejayan serta fenomena rendahnya tingkat kehadiran jemaat dalam ibadah ekspresif di GKI Gejayan. Penelitian ini menggunakan menggunakan teori arena praktik kultural Bourdieu yang menjelaskan bagaimana habitus mempengaruhi bentuk interaksi di berbagai arena seperti pekerjaan, pendidikan, dan seni. Teori ini dipilih karena teori ini mampu memberikan penjelasan lebih dalam tentang suatu kelompok di sebuah arena, yaitu GKI Gejayan, Yogyakarta. Lalu peneliti juga menggunakan konsep habitus, sebuah konsep sosiologi yang juga dicetuskan oleh sosiolog Pierre Bourdieu. Konsep ini mengacu pada pola pikir, nilai, dan kebiasaan yang tertanam di dalam diri individu. Pengumpulan data penelitian menggunakan wawancara pada 5 narasumber untuk memperoleh data kualitatif dan survey melalui kuesioner dengan N= 110 dan Hasil statistik menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara preferensi musik dengan orientasi praise and worship di GKI Gejayan, dan hipotesis penelitian adalah benar. Sementara hasil wawancara menunjukkan bahwa penyebab berkurangnya tingkat kehadiran jemaat adalah dikarenakan adanya beberapa faktor seperti, ibadah yang ‘tanggung’, waktu yang kurang kondusif, dan kurangnya promosi tentang ibadah ekspresif di GKI Gejayan. Penemuan ini menunjukkan bagaimana modal sosial dan budaya yang dimiliki remaja memiliki pengaruh dalam orientasi praise and worship.
Tidak tersedia versi lain