Tugas Akhir
Spiritualitas mitos lokal di Jawa menggunakan bahan alam sebagai penciptaan seni
Masyarakat jawa mampu memiliki kesatuan antara alam dan dunia.Penghayatan relasi ini antara masyarakat, dan alam dilihat dalam kesatuan yang tidak terpisahkan. Suatu tindakan yang tepat terhadap kesatuan tersebut dianggap mampu menentukan keselamatan manusia. Lingkungan merupakan ruang lingkup kehidupan masyarakat Jawa sejak kecil. Melalui lingkungan masyarakat Jawa mereka menjalin hubungan dengan alam. Dari kedekatan masyarakat Jawa dengan alam ini tercipta mitos. Karena suatu perkembangan kehidupan modern kita harus bisa melihat realitas dari sisi spiritualitas mitos-mitos lokal yang ada agar relevan dan terus gaung menjadi sebuah identitas masyarakat selanjutnya. Metode penelitian artistik ini menggunakan practice led research. penulis bisa menjadikan kerja artistiknya sebagai riset artistik. Metode penelitian juga menggunakan model penciptaan S.P. Gustami dengan tiga tahapan, yaitu tahap eksplorasi, tahap rancangan, dan tahap perwujudan. Fokus bahasan dalam tulisan ini pada beberapa bahan yang telah diobservasi secara artistik melalui eksperimen akstraksi bahan alam yang biasa digunakan untuk spirtiual seperti bawang, kelor, garam, bambu kuning, daun pisang, dan bahan alam lain seperti mahoni, jagung, buah kepayang, kunyit, buah maja, mengkudu, bunga telang, daun ketapang, indigofera, biji buah biksa, dan daun suji sesuai kegunaannya di masyarakat. Pengolahan ide dan gagasan menghasilkan sembilan karya seni yang berjudul Tulak Balak, Kanti Tekaning Laku, Gogrok Sirno, Fragment Energy, Saksi Hidup, Pilar yang Mudah Terbakar, Gaung Jagung, Langgam Lingsir, dan Archive. Intisari dari penelitian artistik ini adalah bagaimana mengenai Spiritualitas Mitos Lokal di Jawa menggunakan bahan alam sebagai penciptaan seni bisa sebagai pengetahuan lokal dan kebertahanan dalam hidup dan berkarya
Tidak tersedia versi lain