Tugas Akhir
Hubungan Rezim Jender dengan Preferensi Instrumen Musik Pada Orkes Simfoni
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menjawab hipotesis adanya hubungan antara rezim jender dengan preferensi instrumen musik. Hal tersebut berdasarkan pada fenomena sosial pemain musik perempuan dalam kelompok orkes simfoni dan adanya ketimpangan proporsi jender. Meskipun pimpinan orkes telah melakukan upaya memperluas partisipasi perempuan melalui audisi namun anggota orkes yang ada hingga saat ini masih didominasi oleh laki-laki. Hal tersebut dapat diduga adanya rezim jender atau sistem sosial dan budaya yang mengatur peran, harapan, hak dan norma jenis kelamin seseorang dalam masyarakat. Melalui pandangan Connell tentang gender order, dikatakan bahwa struktur relasi jender dalam masyarakat menghasilkan adanya rezim jender dalam lingkup kelompok, sehingga memberikan konfirmasi terhadap permasalahan yang dihadapi. Menurutnya, tubuh adalah objek praktik sosial sekaligus agen dalam praktik sosial maka, laki-laki dan perempuan pada saat yang bersamaan mencakup kedua hal tersebut. Pada dasarnya rezim jender adalah institusi dan juga tatanan jender suatu masyarakat yang terkait dengan relasi jender. Sehingga, semua hal yang diatur dan ditata disini, baik dalam institusi maupun masyarakat secara keseluruhan itu adalah cara orang berelasi satu sama lain. Metode penelitian yang digunakan adalah mix-method dengan mengukur dominasi rezim jender dalam proporsi musisi orkes simfoni di Jakarta melalui survei dan studi kasus untuk menjelaskan konteks sosial serta budaya yang memengaruhi preferensi instrumen musik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi instrumen musik dipengaruhi oleh struktur relasi jender yang ada dalam keluarga, pengalaman lingkungan sekolah, praktik sosial dalam masyarakat dan budaya yang erat dengan tatanan jender. Dominasi musisi laki-laki dalam orkes simfoni mencapai 74,4% dari N=133 yang mencerminkan relasi kekuasaan dalam produksi, konsumsi dan akumulasi yang ter-jenderkan secara berangsur. Hasil statistik menunjukkan terdapat hubungan antara Rezim Jender dengan Preferensi Instrumen Musik, dengan menunjukan nilai signifikansi pada p = 0,000 < 0,05. Selain itu, stereotip jender yang tak disadari dengan asumsi laki-laki lebih memiliki stamina dan keberanian bereksplorasi, hal ini memengaruhi persepsi terhadap kemampuan perempuan dalam memainkan instrumen musik. Pembatas peran perempuan dalam bermusik juga terkait dengan adanya arena reproduktif seperti menikah dan mengurus anak sehingga perempuan tersubordinasi oleh laki-laki. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara rezim jender dengan preferensi instrumen musik dalam orkes simfoni Jakarta
Tidak tersedia versi lain