Tugas Akhir
Pandangan dan Relasi Antar Pemangku Kepentingan Dalam Pengelolaan Candi Muara Jambi Kabupaten Muaro Jambi
Candi Muara Jambi terletak di Desa Muaro Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Candi Muara Jambi merupakan cagar budaya berupa bangunan candi dan temuan artefak yang terawat di pulau Sumatera. Kawasan Candi Muara Jambi dikelilingi dengan keberagaman budaya yang lahir di lingkungan masyarakat. Pemangku kepentingan dalam pengelolaan Cagar Budaya Candi Muara Jambi adalah pemerintah, masyarakat dan swasta. Pemangku kepentingan memiliki pandangan yang berbeda dari segi sudut pandang masing-masing serta memiliki peran yang berbeda. Bentuk relasi pemangku kepentingan menjadi faktor utama formula pengelolaan Candi Muara Jambi. Bentuk pandangan dan relasi pemangku kepentingan mempengaruhi pengelolaan cagar budaya dari upaya pelestarian berupa perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pandangan dan relasi para pemangku kepentingan terhadap pengelolaan Candi Muara Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan orientasi pemangku kepentingan (Actor-Oriented Approach). Pendekatan ini menganalisis bahwa para pemangku kepentingan mampu bertindak dan mempengaruhi bidang pengelolaan cagar budaya dengan mengejar tujuan, mengikuti strategi dan memiliki konflik dengan pemangku kepentingan sosial lainnya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik melalui observasi, wawancara, justifikasi informan dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif dalam proses menyusun data secara sistematis. Hasil penelitian ini mengidentifikasi pandangan dan relasi antar pemangku kepentingan diantaranya pemerintah, masyarakat dan pihak swasta. Pemangku kepentingan memiliki upaya dalam bentuk pelestarian sebagai wujud dari perlindungan, pemanfaatan, dan pengembangan kawasan cagar budaya Candi Muara Jambi. Fakta yang ditemukan adalah adanya perbedaan sudut pandang para pemangku kepentingan, meski memiliki tujuan yang sama. Perbedaan sudut pandang ini ditemukan dari bentuk relasi yang relatif rendah.Perbedaan ini terjadi, karena ada pola relasi yang masih timpang antara pemerintah provinsi dengan pemerintah daerah, dan pemerintah dengan masyarakat. Ketimpangan pola relasi ini juga menjadi salah satu permasalahan yang mempengaruhi bentuk kerjasama, koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan dalam pengelolaan Cagar Budaya Candi Muara Jambi. Analisis relasi yang didapatkan adalah pemangku kepentingan di Cagar Budaya Candi Muara Jambi belum harmonis dan maksimal dalam menciptakan formula pengelolaan kawasan cagar budaya.
Tidak tersedia versi lain