Tugas Akhir
Babi Sebagai Metafor Sifat Kebinatangan Manusia Dalam Seni Lukis
Penciptaan karya ini pada dasarnya menyoal segaligus merupakan usaha penyampaian pesan melalui karya lukis dengan memvisualisasikan bentuk dan ide yang meyulih rupa babi sebagai metafor sifat kebinatangan dalam diri manusia. Sifat yang dimiliki seperti babi, tamak, rakus, pemalas dan kotor dapat mewakili kegelisahan penulis terhadap adanya degradasi nilai kemanusiaan di lingkungan sekitar. Tujuan mewujudkan konsep babi sebagai metafor sifat kebinatangan manusia dalam seni lukis, mengaplikasikan teknik dan media yang akan digunakan, dan memahami penyajian terkait dengan konsep-konsep babi sebagai metafor sifat kebinatangan manusia dalam seni lukis. Idiom-idiom babi tersebut divisualkan secara metaforik, ekspresif, dan imajinatif. Kesemuanya itu dihadirkan melalui bahasa visual lukisan dengan Metode yang merujuk pada Practice Based Research, proses kerja tidak hanya dengan menghadapi objek, tetapi harus berada di dalam bersama objek dan larut melalui proses pengerjaan objek tersebut (prinsip in and through). Metode struktur mengembangkan kreativitas dari David Campbell sebagai rujukan yaitu preparation, concentration, incubation, illumination, verification/production. Konsep penciptaan penggambaran akan sifat kebinatangan yang terdapat dalam diri manusia dengan menggunakan objek babi sebagai metafor dalam penyampaian pesan yang dituangkan ke dalam lukisan yang ditawarkan, Penggunaan teknik kolase dan penggabungan gambar bentuk lukisan manual merupakan gaya utama yang dipakai dengan mengadaptasikan gaya Pop Realisme (Pop Art) simbol warna-warna yang mencolok mengikuti tren zaman. Proses perwujudan pengumpalan ide konsep bentuk melalui sketsa penggambaran idiom, pemindahan kekanvas, dan pameran. Berangkat dari konsep penciptaan yang diangkat menghasilkan sepuluh karya dengan judul Menyesal bukan sifatku, I am lazy person, Rajo Kandiak, Aku Haus Aku Lapar, Babimu Babiku, Musim Kawin, Halal Haram Is Oke, Aku dan Celeng, The Real Human, My Name Is Pig. Secara umum dapat disimpulkan bahwa konsep “Babi Sebagai Metafor Sifat Kebinatangan Manusia” merupakan daya ungkap dalam bentuk metafor dari beberapa sifat buruk pada hewan babi yang menjadi objek utama penciptaan karya seni lukis. Karya-karya seni lukis penulis juga menjadi sebuah ilustrasi atau pemaknaan dari kebiasaan dan masalah yang terjadi kemudian dimetaforkan layaknya sebuah kritikan dikemas menjadi sebuah karya lukis.
Tidak tersedia versi lain