Tugas Akhir
Seni lukis kaligrafi kontemporer Karya Arahmaiani analisis wacana kritis
Penggunaan elemen-elemen seni lukis dalam seni kaligrafi, dianggap telah memberi semacam jalan baru perkembangan seni kaligrafi yang terus berkembang hingga membawa seni lukis kaligrafi pada wilayah seni kontemporer. Munculnya anggapan bahwa seni lukis kaligrafi kontemporer dalam praktiknya, dinilai tidak lagi patuh terhadap pakem-pakem seni kaligrafi sebelumnya. Corak maupun pola hias huruf dan ornamen geometrik yang bisa digeneralisasi dalam seni kaligrafi murni sebagai bentuk dari keindahan karya tersebut, tidak lagi dilihat sebagai syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam praktik kerja seni lukis kaligrafi kontemporer. Artinya, seni lukis kaligrafi kontemporer menawarkan nilai estetika baru yang cenderung lebih bersifat terbuka dan mencair. Nilai estetika inilah menjadi konstruksi lahirnya wacana kontemporer pada seni kaligrafi, karena telah meleburkan batasan-batasan seni kaligrafi sebelumnya. Bagaimana nilai estetika mengkonstruksi wacana kontemporer pada seni lukis kaligrafi menjadi fokus kajian dalam penelitian ini, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus. Penelitian ini akan dianalisis menggunakan perspektif Analisis Wacana Kritis (AWK) model Teun A. Van Dijk. Analisis ini digunakan untuk melihat gagasan sebagai nilai estetika dari kerja seni Arahmaini sebagai narasumber, diaplikasikan dalam karyanya. Secara keseluruhan, karya Arahmaiani berakar pada nilai cinta kasih yang menempatkan nilai budaya Nusantara sebagai pendekatannya, dan terstruktur sebagai pertentangan yang kemudian menjadi epistimologi, untuk membongkar segala macam bentuk ketimpangan. Gugatan dan nilai budaya tersebutlah menjadi konstruksi wacana kontemporer pada seni lukis kaligrafi. Sebab, selaras dengan sifat maupun cara kerja seni kontemporer itu sendiri.
Tidak tersedia versi lain