Text
Peran Lembaga Budaya Dalam Preservasi Sinrilik Sebagai Warisan Budaya Takbenda Sulawesi Selatan
Penelitian ini menjelaskan tentang mengapa Sinrilik mengalami penurunan jumlah penutur serta bagaimana peran lembaga budaya dalam preservasi Sinrilik sebagai warisan budaya takbenda Sulawesi Selatan. Melalui pendekatan kualitatif dan dengan metode deskriptif analitik. Tujuan utama penelitian ini adalah untk memahami mengapa Sinrilik mengalami penurunan jumlah penutur serta upaya konkret lembaga budaya dalam menjaga keberlangsungan Sinrilik, mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi, serta menyusun rekomendasi untuk memperkuat peran lembaga budaya. Data diperoleh melalui wawancara, dokumentasi dan observasi lapangan yang melibatkan Lembaga Transkrip Tradisi Lisan Indonesia, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Makassar, para penutur (Pasinrilik) serta Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa mengapa Sinrilik mengalami jumlah penurunan penutur disebabkan oleh adanya permasalahan pelaksanaan Renja, pelaksanaan program dan implementasi, persoalan pelaksanaan kebijakan nasional-regional serta kesadaran masyarakat pendukung. Adapun hasil analisis pada evaluasi program kerja serta rekomendasi dalam preservasi Sinrilik melalui peran lembaga budaya dalam preservasi Sinrilik sebagai warisan budaya takbenda yaitu melalui perlindungan Sinrilik, pengembangan Sinrilik, pemanfaatan Sinrilik dan pengembangan Sinrilik. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi signifikan dalam memahami dan mengatasi tantangan dalam preservasi Sinrilik dalam keilmuan tata kelola seni, serta menyediakan saran-saran implementatif untuk meningkatkan upaya pelestarian warisan budaya takbenda Sulawesi Selatan.
Tidak tersedia versi lain