Tugas Akhir
Pengaruh tingkat pengalaman musikal terhadap persepsi musik tonal dan atonal pada musisi dan non - musisi
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan persepsi antara trained musicians dan non musisi terhadap musik tonal dan atonal. Perbedaan diasumsikan berasal dari pengalaman musikal kedua kategori. Atonal mendapatkan stigma negatif terhadap kompleksitas komposisinya, sehingga seringkali tidak mendapatkan perhatian yang setara dengan musik dalam struktur tonalitas. Musisi strings terlatih memiliki korteks motorik pada lobus parietal yang lebih besar sebagai adaptasi dari gerakan-gerakan yang cepat, sehingga pengalaman musikal diasumsikan memengaruhi persepsi. Persepsi dua kategori subjek terhadap kompleksitas atonal dilihat melalui gelombang dan area aktivasi otak yang dominan. Trained musicians dan non-musisi memiliki perbedaan cara dalam menavigasi musik atonal yang kompleks seperti yang dikatakan oleh Sloboda. Subjek non musisi memiliki Persepsi musikal sebagai sebuah fungsi kognitif diuraikan ke dalam beberapa kategori oleh Sloboda. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan desain ex post facto dan between-subject. Terdapat tiga sesi eksperimen, mencakup praperlakuan, perlakuan, dan pasca perlakuan (baseline, stimulus, dan after stimulation). Gelombang otak digunakan sebagai indikator perbedaan, dan cognitive load serta identifikasi elemen musikal sebagai indikator pemahaman subjek akan stimulus yang diperdengarkan. Kedua kategori trained musicians dan non musisi dirandomisasi, sehingga setiap subjek memiliki kesempatan yang sama dalam mendengarkan musik tonal atau atonal. Teknik pemilihan sampel menggunakan convenience non-probabilitas. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan electroencephalography 14-channels Emotiv Epoc, TestBench v1.2.1.5 dan peneliti dalam sesi wawancara. Hasil independent samples t-test musisi dan non musisi terhadap musik tonal (116.87±780.17 t(6)=0.150, p
Tidak tersedia versi lain