Text
Francis Bacon: Logika Sensasi
Dalam Francis Bacon: Logika Sensasi, Gilles Deleuze mengeksplorasi lukisan-lukisan Francis Bacon melalui konsep sentralnya: “logika sensasi”. Deleuze tidak memandang Bacon sebagai pelukis representatif tetapi sebagai pencipta sensasi secara murni—figur bukan untuk merepresentasikan narasi, melainkan memanifestasikan sensasi sebagai kekuatan visual: deformasi tubuh, jeritan metaforis, dan aura kekerasan estetis melampaui bentuk konvensional. Ia menempatkan figur dan "field" (lapangan warna) dalam zona indiscernibility di mana persepsi tradisional terganggu oleh kekuatan estetis yang lebih tak terlihat namun terasa Melalui analisis 17 babnya, Deleuze menyusun struktur konseptual mulai dari kontur (ring area), melalui deformasi kulit dan otot tubuh (meat-body-spirit), hingga konfigurasi pasangan dan triptik yang mewakili resonansi sensasi. Bagian penting lainnya mencakup konsep diagram, body without organs, dan pembacaan dari pelukis-pelukis pendahulu seperti Cezanne, Velázquez, Le Soutine. Deleuze melihat bagaimana Bacon mengubah pengalaman melihat menjadi suatu estetika kekuatan yang visual namun non-representasional, memungkinkan munculnya intensitas sensasi yang tidak bisa ditangkap oleh logika figuratif tradisional Logika Sensasi bukan sekadar kritik seni atau sejarah seni—melainkan fondasi filosofis estetika di mana Deleuze membangun teori gambar sebagai proses kekuatan, memisahkan karya seni dari makna simbolik menjadi wadah sensori tak terduga. Buku ini menjadi titik pusar dalam pemikiran estetika Deleuze, juga jembatan ke pemahamannya terhadap seni lain seperti film, sastra, dan musik
Tidak tersedia versi lain