Tugas Akhir

Hubungan Kuasa Tubuh Dengan Kesetaraan Gender Dalam Karya "Suun"

---

Penelitian ini berangkat dari ketegangan yang dialami perempuan Bali dalam menjalani peran budaya yang dilekatkan pada tubuh mereka. Sebagai sosok yang kerap diposisikan tangguh dan pekerja keras, perempuan Bali memikul beban ganda dalam ranah domestik, adat, dan publik. Salah satu praktik yang mencerminkan kondisi tersebut adalah suun, yakni aktivitas membawa beban di atas kepala, yang tidak hanya bersifat fisik tetapi juga simbolik. Dalam konteks berkembangnya kesadaran akan kesetaraan gender, praktik ini menjadi titik pijak untuk merefleksikan ulang peran tubuh perempuan dalam sistem sosial. Teori gender regime (Connell) dan konsep deep play (Geertz) digunakan untuk membaca tubuh sebagai ruang tafsir, di mana kuasa bekerja secara halus melalui repetisi dan simbol. Karya tari ini menempatkan tubuh perempuan sebagai subjek yang tidak hanya menjalankan tradisi, tetapi juga menegosiasikan ulang makna budaya yang selama ini dilembutkan dalam bentuk pengabdian. Dengan pendekatan Practice-led Research dan metode self-etnografi, proses penciptaan karya tari Suun didasarkan pada pengalaman tubuh peneliti sendiri serta wawancara dengan narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik suun mengandung ketegangan struktural yang dalam, dan tari dapat menjadi medium artikulatif untuk menyuarakan yang selama ini tak terkatakan: beban, kelelahan, dan harapan akan ruang yang lebih setara bagi tubuh perempuan Bali.

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

TES/ST/Ari/h/2025

Penerbit

Yogyakarta : Pascasarjana ISI Yogyakarta., 2025

Deskripsi Fisik

viii, 76 hal.: illus., lamp., 30 cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

TES/ST

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

tubuh
perempuan Bali
kesetaraan gender
suun

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar