Tugas Akhir
Representasi Musikal dalam Identitas Kapata Hena Masa Waya
Penelitian ini mengkaji representasi musikal dalam identitas Kapata Hena Masa Waya bagi para pelaku budaya dan penyintas konflik di Kota Ambon melalui pendekatan representasi oleh Stuart Hall dan analisis wacana kritis oleh Michel Foucault. Kapata sebagai bentuk ekspresi lisan dan musikal masyarakat Maluku tidak hanya berfungsi sebagai artefak sejarah, tetapi juga sebagai media produksi makna, artikulasi identitas, dan medan pertarungan wacana dalam sejarah politik dan budaya. Penelitian ini menunjukkan bahwa Kapata Hena Masa Waya telah mengalami pergeseran makna dari ekspresi spiritual dan sejarah migrasi menjadi simbol yang dilabelkan secara politis, terutama dalam kaitannya dengan narasi separatisme RMS. Dalam perspektif analisis wacana kritis Foucault dan representasi Hall, kapata dipahami sebagai entitas yang mengalami intervensi kolonial, represi simbolik negara, dan upaya reartikulasi kontemporer oleh komunitas-komunitas budaya. Temuan lapangan menunjukkan bahwa makna kapata bersifat dinamis dan dikonstruksi oleh relasi kuasa, ingatan kolektif, dan perlawanan terhadap dominasi diskursif. Melalui pembacaan terhadap wacana dalam representasi kapata, penelitian ini menekankan bahwa musik tradisional seperti kapata merupakan praktik diskursif yang membentuk dan dibentuk oleh konteks sosial-politik yang kompleks. Kata kunci: Representasi musikal, identitas, Kapata Hena Masa Waya, wacana kritis, genealogi, pengetahuan-kuasa.
Tidak tersedia versi lain