Tugas Akhir
Morindo: Pengembangan Teknik Permainan dan Motif Musik Unugon dalam Perspektif Budaya Populer
Karya musik Morindo merupakan hasil pengembangan teknik permainan dan motif musik Unugon dalam perspektif budaya populer. Kajian ini memadukan dua pendekatan: teori kritik budaya Theodor W. Adorno mengenai standardisasi dan individualitas semu (pseudo-individuality), serta teori komunikasi budaya Stuart Hall tentang encoding-decoding. Musik Morindo, sebagai ekspresi budaya masyarakat Buol, memiliki potensi besar untuk dikembangkan agar tetap relevan dalam arus globalisasi dan selera musik generasi muda. Dengan menggunakan metode practice-based research (PBR), penelitian ini mengeksplorasi proses kreatif melalui tahapan: mengalami praktik dalam keseharian, observasi terhadap masalah, perumusan eksplorasi, pengumpulan data, dokumentasi, eksplorasi teknik dan motif, penyusunan komposisi, hingga presentasi karya. Struktur karya musik Morindo mengadaptasi bentuk musik budaya populer, yang terdiri atas: intro (transformasi teknik gambus), verse (pendekatan vokal), pre-chorus (transisi emosional), chorus (inti budaya populer), bridge (penyesuaian motif musik), dan outro (penutup reflektif). Temuan menunjukkan bahwa transformasi teknik permainan Unugon, disertai penciptaan motif baru yang tetap berakar pada idiom lokal, mampu memperluas daya tarik Morindo tanpa kehilangan identitas kulturalnya. Dalam konteks budaya populer, inovasi ini menjadi strategi negosiasi antara pelestarian tradisi dan adaptasi terhadap selera audiens masa kini. Karya ini turut berkontribusi dalam revitalisasi musik tradisional dalam lanskap budaya populer.
Tidak tersedia versi lain