Tugas Akhir
Resepsi Anak terhadap Konsep Bahaya dan Aman dalam Buku Bergambar tentang Gempa
Ancaman megathrust di Indonesia semakin nyata, mendorong lembaga pendidikan dalam tiga tahun terakhir mengadakan sayembara buku bergambar untuk mengenalkan konsep bahaya dan aman dalam menghadapi gempa bumi. Buku bergambar dipilih sebagai media edukasi karena mampu menyampaikan informasi secara menarik dan sesuai dengan tahap perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan elemen visual yang dipahami anak usia 6 - 7 tahun serta menganalisis resepsi anak terhadap visualisasi konsep bahaya dan aman dalam buku bergambar. Teori utama yang digunakan adalah teori resepsi Wolfgang Iser, khususnya konsep gap, yang digunakan untuk melihat celah anak-anak dalam membangun makna dari ilustrasi buku bergambar. Cara berpikir anak dalam memahami visual diuraikan melalui teori literasi visual anak dari Maria D. Avgerinou. Analisis visual difokuskan pada elemen-elemen seperti tipografi, tata letak, dan warna untuk mengetahui unsur mana yang mempermudah pemahaman konsep bahaya dan aman saat gempa. Objek penelitian mencakup tiga buku bergambar: Bola Tiwi, Ketika Bumi Berguncang, dan Ketika Gempa di Sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus, melalui studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan temuan-temuan pada penelitian ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak lebih mudah memahami konsep bahaya dan aman melalui ilustrasi konkret, visual yang familiar, serta narasi yang runtut. Sebaliknya, visual yang abstrak atau kurang jelas cenderung menghambat pemahaman. Temuan ini menegaskan pentingnya peran elemen visual dalam menyampaikan edukasi mengenai pengenalan konsep bahaya dan aman kepada anak
Tidak tersedia versi lain