Tugas Akhir
Inklusivitas Program Dalam Artjog 2022-2024 Melalui Pendekatan Teori Persona
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi representasi nilai-nilai inklusivitas dalam program-program festival seni rupa kontemporer ARTJOG selama periode 2022–2024. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh urgensi penguatan identitas Yogyakarta sebagai City of Festival, yang menempatkan festival sebagai ruang budaya publik yang inklusif dan partisipatif. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, penelitian ini menganalisis bagaimana program-program ARTJOG dirancang dan dijalankan untuk menjangkau beragam kelompok masyarakat. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur (siaran pers dan dokumentasi resmi ARTJOG), pengamatan kanal media sosial resmi, serta wawancara mendalam dengan tim penyelenggara ARTJOG dan pemangku kepentingan eksternal. Data dianalisis melalui pemetaan program, identifikasi stimulus berdasarkan teori persona (Cooper dan Carl Jung) dan behaviorisme (Watson), serta pencocokan stimulus dengan lima dimensi tolok ukur inklusivitas (social, spatial, economic, political, dan environmental) yang disusun berdasarkan teori kota inklusif (Liang, 2022), teori festival (Getz, 2007), dan sosiologi seni (Bourdieu, 1984). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ARTJOG secara umum telah memenuhi seluruh dimensi inklusivitas dengan dominasi tertinggi pada Social Inclusion (57 temuan), disusul Economic Inclusion (24 temuan), Spatial Inclusion (21 temuan), Political Inclusion (10 temuan), dan Environmental Inclusion (4 temuan). Melalui analisis stimulus dan respons pengguna, ditemukan bahwa program-program ARTJOG secara aktif menghadirkan akses, partisipasi, dan representasi bagi beragam persona pengguna, termasuk anak-anak, penyandang disabilitas, komunitas lokal, hingga seniman lintas generasi. Kontribusi utama dari penelitian ini terletak pada pengembangan kerangka operasional untuk menganalisis hubungan antara desain program festival, karakter pengguna (persona), dan nilai inklusivitas. Selain memperkaya kajian di bidang sosiologi seni, desain komunikasi visual, dan manajemen festival, temuan ini diharapkan menjadi referensi praktis bagi penyelenggara, perancang kebijakan, dan masyarakat umum dalam membangun festival yang lebih inklusif dan berkelanjutan di masa depan.
Tidak tersedia versi lain