Tugas Akhir
Gaya Kepemimpinan Pengelolaan Sanggar Seni Nirlaba Di Yogyakarta (Studi Kasus: Omah Cangkem Mataraman dan Sanggar Seni Notoyudan)
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek-aspek pembentuk gaya kepemimpinan dalam pengelolaan sanggar seni nirlaba dan bagaimana pengaruh gaya tersebut terhadap sosial budaya sekitarnya. Studi kasus penelitian ini adalah gaya kepemimpinan pengelolaan pada Omah Cangkem Mataraman dan Sanggar Seni Notoyudan dengan menggunakan teori Pierre Bourdieu tentang gaya kepemimpinan. Penelitian ini termasuk penelitian dengan metode kualitatif yang menggunakan pendekatan studi kasus melalui perspektif manajemen sumber daya manusia dan berfokus pada aspekaspek yang mempengaruhi gaya kepemimpinan pengelola sanggar. Analisis data penelitian kualitatif deskriptif dilakukan dengan penyajian data observasi penelitian yaitu reduksi data, pemaparan data, dan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan perbedaan gaya kepemimpinan dari kedua pemimpin sanggar nirlaba. Gaya kepemimpinan Pardiman Djoyonegoro di Omah Cangkem Mataraman termasuk tipe reproduktif, dimana sang pemimpin melibatkan keluarganya, hal ini merupakan wujud pengelolaan yang bersifat dinasti yang mempertahankan struktur dan nilai dominan dari arena sosial. Sedangkan gaya kepemimpinan Silvester Alvon di Sanggar Seni Notoyudan termasuk tipe representatif, dimana pemimpin melibatkan komunitas terdekatnya, hal ini merupakan wujud pengelolaan bersifat moderat, ditandai oleh kecenderungan pemimpin untuk mengelola sumber daya manusia yang termarjinalkan dari sosial masyarakat dan membuka partisipasi berbagai kalangan. Kepemimpinan tidak berdiri sendiri sebagai pilihan individu semata, melainkan sebagai hasil interaksi kompleks antara habitus, jenis dan volume modal, serta logika dari arena tempat kepemimpinan itu dijalankan
Tidak tersedia versi lain