Tugas Akhir
Becoming dalam Praktik Bermusik
Penelitian ini mengulas proses pergeseran kesadaran yang dialami musisi ketika bermain musik. Musik sebagai objek bunyi yang bergerak dalam kronologi waktu memungkinkan orang mengalami pergeseran kesadaran dari mempersepsi bunyi secara kronologis ke berbagai intensitas sensasi. Menariknya, pintu masuk yang di- lalui musisi untuk mengalami pergeseran kesadaran ini beragam. Karenanya, penelitian ini bertujuan untuk memetakan berbagai keragaman pintu masuk perge- seran kesadaran tersebut dalam konteks pemain musik. Fenomena pergeseran kesadaran tersebut dielaborasi menggunakan konsep becom- ing Deleuze. Secara mendasar, Deleuze menjelaskan becoming sebagai perubahan dari empiris sederhana (dikotomi subjek-objek) ke empirisme transendental (pelebu- ran subjek-objek) dan terjadi secara intuitif. Caranya, orang harus terkoneksi dengan objek tidak sebatas di tataran molar (senyawa), melainkan hingga ke tataran molekular: orang tidak hanya mempersepsi objek secara common sense, melainkan mempersepsinya secara partikular. Dengan cara ini, orang bisa menangkap nuansa objek lewat intuisi sehingga memungkinkannya beranjak dari materialitas objek. Saat kesadaran terlepas dari materialitas objek inilah, dikotomi subjek-objek melemah dan orang mengalami becoming. Dengan demikian, data penelitian yang dikumpulkan adalah berbagai praktik bermusik yang dilakukan secara intuitif. Pengumpulan data dilakukan lewat wawancara (dengan mengajukan open-ended question) terhadap sepuluh musisi lintas genre. Data omongan ditranskripsi secara verbatim, dianalisis untuk mengkonstruk- si makan, dan diinterpretasi berdasarkan kategori Deleuzian dalam dua tahapan koding: (1) mengelompokkan terma sejenis dari berbagai realitas molekular yang diceritakan musisi, (2) merangkainya untuk membentuk pola yang lebih general berdasarkan kategori-kategori Deleuzian. Hasil penelitian menunjukkan tiga hal. Pertama, becoming di kalangan musisi muncul sebagai pergeseran dari pengalaman personal (connective), ambang (conjunctive), dan impersonal (disjunctive). Kedua, pe- rubahan dari pengalaman personal ke impersonal bisa terjadi sejauh musisi melakukan atomisasi praktik bermusik yang mawujud dalam sekwensi 'ruang terbagi' berupa 'instruksi-eksekusi': semakin kreatif musisi mengatomisasi ruang 'in- struksi-eksekusi', semakin terbuka pintu becoming. Ketiga, becoming sebagai realitas impersonal mampu melahirkan dua model kesadaran subjek baru: afirmatif dan transformatif
Tidak tersedia versi lain