Text
“Long Live Punk & Skins”Identitas Subkultur Punk & Skinhead dalam Fotografi Dokumenter
Studi ini membahas tentang identitas subkultur punk dan skinhead melalui genre
fotografi dokumenter. Subkultur lahir dari sebuah gerakan kolektif atau gerakan dari
budaya induk. Subkultur biasanya digunakan sebagai bentuk perlawanan terhadap
budaya dominan sebagai penawaran kultur alternatif. Punk dan Skinhead lahir dari
budaya perlawanan terhadap kesenjangan sosial, penindasan terhadap kaum marjinal,
hingga melawan kapitalisme. Kedua subkultur ini memberi tawaran hal yang berbeda
dari budaya dominan. Simbol-simbol yang mereka kenakan setiap hari mencoba
menyindir masyarakat awam dengan sikap anti kemapanan yang ditunjukan dengan
cara berpakaian, gaya rambut, asesori yang dikenakan hingga memodifikasi tubuh.
Tujuan dari studi ini adalah menemukan kembali aspek aspek visual punk dan
skinhead melalui fotografi portrait dan dokumenter. Fotografi portrait dirasa cukup
mewakili untuk melihat simbol simbol yang ada di tubuh punk dan skinhead. Metode
yang ditawarkan pada studi ini yaitu profane existance, dengan terlibat langsung
dengan mereka. Merekam segala aktifitas mereka dari bekerja, berkarya, bersosialisasi
ke masyarakat, berkumpul, bermusik dan kegiatan lainnya. Penulis berbaur dengan
individu-individu yang ada di dalam komunitas. Studi ini juga berusaha menerobos
batas privasi anak Punk dan Skinhead, menemukan dan memvisualisasikan makna dari
apa yang mereka pilih sebagai budaya subkultur.
Tidak tersedia versi lain