Text
Fenomenologi dalam penelitian ilmu sosial
Edmund Husserl menyebut filsafat fenomenologi sebagai "ilmu" untuk menegaskan bahwa disiplin ini tidak bisa "dimitologisasikan". Artinya, fenomenologi bukan sejenis filsafat "kebijaksanaan" yang dideklarasikan Sokrates, melainkan sebagai science seperti ilmu - ilmu pengetahuan pada zamannya yang mengubah peradaban dunia. Alfred Schutz bahkan menyebutkan sebagai metodologi, karena di dalamnya lengkap menaarkan implikasi - implikasi prosedural bagaimana kebenaran diraih, bagaimana realitas dipahami secara apa adanya, bagaimana hidup manusia didekati dalam caranya yang khas yang menjadi milik subjek. Fenomenologi dengan demikian adalah filsafat yang anti kemapanan (baca : positivism) yang mengedepankan pengaalaman subjek, dan bukan formalism kebenaran - kebenaran (objectivism). Positivisme memaaksudkan segala yang terukur, terstandar, terkriteria. Objektivisme adalah yang dapat dihitung, distatistikkan, dirata - rata menurut hitungan matematis dengan segala prosedurnya. Cara pandang positif-objektif ini dapat sendirinya menjadi lawan subjektivitas, atau yang dianggap tidak dapat diukur kebenarannya, karena divonis tidak valid. Sebagai metodologi, fenomenologi berada dalam ranah pengalaman subjek. Risetnya meminati meaning : jangkauannya ada pada platform serumpun atau serupa; autentisitas temuannya memiliki dimensi kesadaran - kesadaran manusiawi - subjektif; imbas produknya melampaui batas pengalaman personal ( meski berasal dari fondasi pengalaman subjektif ); keilmiahannya mengatasi sekadar rasio signifikan atau kurang signifikan, sebab bahasa pengalaman berada dalam pertaruhan autentisitas subjektif manusianya. Buku ini penting dan direkomendasikan bagi mahasiswa ilmu sosial di semua jenjang studi, juga bagi para dosen, pengamat, dan peneliti sosial. Dengan membaca buku ini, akan membuka mata siapa pun dari hamparan persitiwa hidup sehari - hari yang sering kali menenggelamkan. Dengan fenomenologi, cara pandang dan pemahaman kita diaktifkan kembali dengan metodologi baru; dari pinggiran, dari peristiwa - peristiwa kecil, dari cetusan hidup sehari -hari, dari pengalaman fenemenologis.
BK20215184 | 142.7 Fen c. 1 | Perpustakaan Pascasarjana | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain