Text

Perancangan Animasi Dua Dimensi Edukasi Reduce, Reuse, Recycle Di Lingkungan Gunung Prau Kabupaten Wonosobo

---

Fenomena permasalahan sampah kini tidak hanya terjadi di lingkungan perkotaan, tatapi juga terjadi di lingkungan gunung, salah satunya Gunung Prau. Penyebab utama permasalahan sampah di lingkungan gunung adalah dampak dari meningkatnya aktivitas pendakian. Kejadian tersebut mengakibatkan peningkatan barang konsumsi yang dibawa saat mendaki yang kemudian menyebabkan permasalahan sampah di lingkungan gunung. Fakor lain adalah perubahan tren
pendakian yang saat ini banyak dimotori oleh Generasi Z dan generasi milenial yang memiliki karakter sikap kurang peduli.
Fenomena permasalahan sampah akan sangat mengacam kelestarian alam dan makhluk hidup sekitarnya, seperti tercemarnya air bersih, rusaknya struktur tanah, mengganggu pertumbuhan tanaman, mengubah perilaku hewan, hingga yang paling berbahaya adalah kebakaran hutan. Dari permasalahan tersebut dibutuhkan sebuah solusi yang dapat mengurangi permasalahan sampah di lingkungan gunung. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah perancangan animasi 2D (dua dimensi) edukasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di lingkungan gunung yang kreatif dan komunikatif. Metode yang digunakan yaitu design thinking oleh Tim Brown, yang meliputi lima tahapan yaitu empathy, define, ideate, prototype dan test. Perancangan komunikasi visual ini menghasilkan sebuah media komunikasi berupa animasi 2D yang didukung oleh beberapa media lain seperti papan infografis, t- shirt, tumbler, bucket hat, dan kantong sampah kain.

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

TES/DK/Afi/p/2022

Penerbit

Yogyakarta : PPS ISI Yogyakarta., 2022

Deskripsi Fisik

xii, 196 hal.: lamp.' 30 cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

TES/DK

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

Edukasi
Gunung
animasi dua dimensi

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar