Data merupakan komponen penting dalam suatu penelitian kualitatif. Namun, data hanya akan menjadi sekumpulan data tanpa arti, bila tidak dianalisa dengan baik. Disinilah letak pentingnya buku ini. Buku ini membahas tentang beberapa model analisis data kualitatif yang didasarkan pada analisa Bogdan & Biklen, Miles & Hubermann, Strauss & Corbin, Spradley dan analisis isi oleh Philipp Mayring. Pen…
ABC Desain Industri: Teori dan Praktek di Indonesia merupakan hal ihwal penyusunan Rancangan Undang-Undang Desain Industri (RUUD), catatan atau komentar terhadap rencana pemerintah yang akan merevisi UUDI Nomor 31 Tahun 2000. Desain industri yang dapat dilindungi adalah desain industri yang baru, orisinal dan atau yang secara signifikan berbeda dengan desain industri sebelumnya.
‘Citizenship’ is a contested term which today inspires both policy-makers and radical activists. David Wiles traces this ideal to its classical roots, examing both theatre and citizenship as performative practices. Wiles show how people fuction collectivelly rather than as individuals, for example through choruses or crowd behaviour in the audithorium. He explores historic tensions between …
The most important function of dramatic arts strategies that carries theories of cultural studies and criticism is to dismantle mainstream, status quo, modern, cultural contructions that are in crisis. Therefore, the following dramatic practices are directed at decontructing representations of modern society to explore possibilties of rehearsing for a postcritical, postmodern, poststructural,po…
Bagaimana cara menjelaskan kesuksesan pemasaran Nike, starbuks, Ben & Jerry's dan Jack Daniels? Model strategi dan inovasi konvensional tidaklah berguna. Ide inovasi yang paling berpengaruh dibentuk berdasarkan pandangan insinyur dan pakar ekonomi. Kedua penulis ini menyusun teori inovasi kultural yang baru dan jitu. Produk yang dipasarkan di bidang yang telah matang atau jenuh dapat terjebak p…
Kekuatan buku ini adalah kajian lintas disiplin yang cair, yang dapat mengaitkan hal-hal yang tidak terlihat berkaitan, seperti K-Pop dengan identitas Tionghoa dan gaya hidup islami, representasi kekerasan 1965 dengan premanisme dan tatanan politik formal. Buku ini menjawab kebutuhan akan pemahaman yang lebih kompleks tentang politik identitas dan budaya populer di Indonesia sesudah reformasi.