Freud berpendapat bahwa proses pemikiran yang meyakinkan, untuk tidak mengatakan apa pun tentang karya intelektual yang disengaja, tidak dapat eksis di tengah-tengah ketidakjelasan pengalaman visual. Lebih dari setengah abad terakhir dalam urutan buku-buku tengara, Rudolf Arnheim tidak hanya menunjukkan kepada kita betapa salahnya itu, dia juga menguraikan tata bahasa dengan ketajaman luar bias…
Cara mudah berfilsafat tidak hanya menjealskan siapakah masing-masing filsuf dan apakah yang dia pikirkan, tetapi bagaimanakah mereka tampil untuk berpikir dengan cara yang mereka gunakan. Nicholas Fearn menyajikan filsafat sebagai sebuah kumpulan alat-alat—dari gua plato, kaca mata kant, martil Nietzche, cermin Wittgenstein, pisau cukur Ochkham, garpu Hume, hingga dekontruksi Derrida.