Buku ini membedah keampuhan periklanan subliminal dan bujukan yang tak disadari oleh konsumen. Pada periklanan subliminal garis batas anatra entertainment dan persuasi semakin kabur. Buku ini mempresentasikan permeriksaan multidisipliner atas peruasi yang mengambil wujud relatif baru (misalnya penenmatan produk, film untuk memperkuat merek, program tv dan sponsor)
Buku ini membuat kita melupakan sejenak serbuan tulisan film yang betebaran di jagad maya itu dan seolah ingin mengajak siapapun yang telah menonton film untuk tidak tergesa-gesa menilai. penulis memberi semacam gambaran seperti apa “kritik film”, dan mahluk bernama “Kritikus film” itu. Mengawali bukunya, Ade sedikit menggambarkan kondisi kritik film di Indonesia. Tentunya sesuai zama…