Buku ini mencoba melakukan suatu proses telaah ulang terhadap PRAGMATIK untuk dapat menemukan kembali arahnya yang pasti dengan membuka kesempatan bagi PRAGMATIK untuk menerima berbagai pengaruh dari filsafat, psikologi, patologi bahasa dan inteligensi artifisial sehingga PRAGMATIK dapat diakui sebagai karakter yang benar-benar bersifat multidisipliner.