Buku ini ditulis sebagai wujud penghargaan terhadap tiga seniman bali asal desa Singapadu, Cokorda Oka Tublen, I Wayan Geria, dan I Made Kredek yang telah berjasa besar dalam pelestarian maupun pengembangan seni pertunjukan Bali. Mereka telah engabdikan hampir seluruh hidupnya bagi jagat seni. Selain sebagai pelaku (penari, Aktor, Penabuh), Mereka juga banyak membina dan melatih para seniman m…
Buku ini menyajikan bagaimana proses peralihan atau perubahan kecak (sajian ritual) yang terintegrasi dengan tari sanghyang menjadi kecak tontonan teatrikal yang berdiri sendiri. Buku pijakan dalam penulisan ini adalah Kecak the vocal Chant of Bali yang menggambarkan tentang eksistensi serta perkembangan kecak secara berkesinambungan, selanjutnya dalam buku ini terdapat perubahan kecak dari saj…
I Wayan Dibia, professor of the Indonesian Institute of Arts (ISI) in Denpasar, sees an interesting development in Balinese classical arts. After being sidelined for so long by modern performances created for the tourism industry, it is now coming alive once more. Epic dance performances like Arja and Gambuh, the mask dance, puppetry and painting on glass are back, enthusiastically embraced by …