Intervensi politik telah merasuk ke dalam dunia teater, mulai pada soal terbitnya gagasan, proses kreatif yang mengikutinya, sampai akhirnya pada simbol-simbol final yang digunakan di atas panggung. Buku ini mencoba menyingkap seberapa jauh penestrasi negara, secara politis khususnya,mengimbas dan memberi pengaruh pada kerja arstistik.
Dengan menelusuri profil seorang Simmel untuk mengerangkai teori kebudayaannya buku ini mampu mengungkap hilangnya mata rantai sejarah teori sosiologi serta membeberkan secara menyakinkan bahwa teryata teori-teori Simmel merupakan teori “babon” dari sejumlah aliran teori seperti sosiologi interpretatif (Weber),sosiologi pengetahuan (Mannheim),fenomenologi (Schutz), interaksionisme,dramaturgi