Tari bĕdhaya diketahui sudah ada dari ratusan tahun yang lalu semenjak Sultan Hamengku Buwono I (1755 – 1792). Setiap Sultan yang bertahta selalu memproduksi/menciptakan tari bĕdhaya yang baru yang menjadi representasi Sultan. Oleh karena Sultan selalu memproduksi bedhaya, maka tarian ini memiliki fungsi kultural sangat penting yang memiliki kedudukan sebagai atribut kekuasaan dari sang Raj…