Buku ini bukan hendak menegaskan atau melegitimasi bahwa Pak Bagong adalah orang besar, tapi buku ini lebih bermakna sebagai medium untuk mengkomunikasikan apa yang sudah diabdikan sebagai medium alm. bagong Kussudihardja kepada khalayak, sekaligus memperingati seribu hari wafat beliau. Bagong memang bukan orang besar, tapi beliau telah memberikan manfaat cukup besar bagi perkembangan kesenian …
Bagong Kussudiardja, bertekad melengkapi pilihan hidupnya sebagai seniman. Ia sejak kecil menggeluti dunia tari dan lukis. Lingkungannya dan orang tuanua ikut membangun dan mendorong Bagong menjadi seniman. Ia lahir di Yogyakarta 9 Oktober 1928. Ayahnya seorang penulis buku dan penyalin buku, abdi dalam Keraton Yogyakarta. Ibunya suka membatik. Bagong kecil pun mulai tumbuh kuncup kesenimananny…